Rabu, 14 Maret 2012

MACAM MACAM CINTA

       Menurut kbbi karya W.J.S poerwadinata, cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sayang, ataupun rasa sangat kasih sangat tertarik hatinya. sedangakan kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. karna itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka kepada seseorang yang disertai menaruh rasa belas kasihan.
Sedangkan di dalam bahasa Yunani, makna yang terkait dengan cinta ternyata mempunyai makna yang bermacam-macam, yaitu : Agape, Philia, Eros

1. Cinta kepada Tuhan (Agape)
Jika Cinta diartikan sebagai sebuah perasaan taat dan beriman kepada sang pencipta itu sangatlah berbeda dengan semua arti cinta yang ada didunia. Karena cinta kepada sang pencipta adalah tingkatan cinta yang paling tinggi, jika semua perasaan cinta didasarkan kepada kecintaan terhadap sang pencipta yaitu ALLAH SWT insya Allah semua cinta yang kita miliki akan mendapatkan keridhoan-nya dan akan mendapatkan kebahagiaan didunia maupun diakhirat kelak.

2. Cinta Kepada Kedua Orang Tua (Philia)
Lain halnya jika cinta diartikan atau ditujukan kepada kedua orang tua yang telah mengasuh kita dari kecil hingga menjadi orang yang sukses. Mungkin jika dalam tingkatan cinta, cinta kepada kedua orang tualah yang memiliki tingkat kedua setelah cinta kepada Tuhan dan para Utusan Serta kitab-kitab yang diturunkanya.
Ibu yang telah berjuang mengandung selama 9 bulan dan melahirkan kita sampai mengurus kita dari makan samapai tidurnya. Dan ayah yang telah berjuang menghidupi keluarga dan menyekolahkan kita hingga sampai kita sukses itu adalah perjuangan yang membutuhkan pengorbanan yang sangat besar, mungkinkah kita sebagai anaknya pantas melawan kedua orang tua kita yang telah memperjuangkan hidup kita. Jadi cintailah kedua orang tua sebelum mencintai orang lain (kekasih).

3. Cinta kepada seorang kekasih(Amor/Eros)
Lain halnya jika berbicara tentang cinta kepada sang kekasih. Dalam hal ini jika berbicara tentang cinta pasti kebanyakan orang berpikir kearah cinta yang seperti ini. Cinta kepada seorang kekasih sebenarnya adalah cinta tingkatan yang paling bawah, kenapa dikatakan seperti itu karena menurut saya cinta kepada seorang kekasih haruslah disandarkan atas cinta kepa Tuhan dan orang tua.
Bagaimana akan menyayangi seorang kekasih jika tidak cinta kepada sang pencipta dan kedua orang tua. Kecuali orang yang telah diperbudak oleh cinta. Cintailah kekasih sewajarnya dan pada batas normal. Cinta yang sejati jka cinta itu disandarkan atas kecintaan kita kepada sang maha pencipta dan bukan karena napsu. Sebenarnya makna cinta sangatlah luas, karena itu tergantung pada orang yang memaknai cinta itu sendiri dan kembali lagi pada diri kita sendiri.

Sebenarnya itulah pengertian cinta yang harus di pahami oleh manusia, namun Cinta sejati adalah cinta kepada Allah, karena cinta ini melahirkan cinta yang beraneka macam kepada makhluk ciptaan-Nya. Islam tidak pula melarang untuk mencintai dan dicintai namun bukan cinta fenomenal seperti yang banyak kita saksikan saat ini.

Sumber: Nogroho, Widyo., Achmad Muchji. (1994). Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Gunadarma.

Sabtu, 10 Maret 2012

BANGUNAN HASIL AKULTURASI

Menurut pendapat Harsoyo. Akulturasi adalah fenomena yang timbul sebagai hasil jika kelompok-kelompok manusia yang mempunyai kebudayaan yang berbeda-beda bertemu dan mengadakan kontak secara langsung dan terus-menerus, yang kemudian menimbulkan perubahan dalam pola kebudayaan yang original dari salah satu kelompok atau kedua-duanya.

Faktor yang dapat menyebabkan akulturasi diantaranya :
Faktor intern,
  1. bertambah dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
  2. adanya penemuan baru
  3. Discovery, penemuan ide atau alau baru yang sebelumnya belum pernah ada
  4. invention, penyempurnaan penemuan baru
  5. innovation / inovasi, pembaruan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada. Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
Faktor extern,
  1. perubahan alam
  2. peperangan
  3. Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi(penyebaran kebudayaan), akulturasi ( pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru batas budaya lama tidak tampak lagi).
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada bangunan masjid, makam, istana. Wujud akulturasi dari masjid kuno memiliki ciri sebagai berikut:
a. Atapnya berbentuk tumpang yaitu atap yang bersusun semakin ke atas semakin kecil dari tingkatan paling atas berbentuk limas. Jumlah atapnya ganjil 1, 3 atau 5. Dan biasanya ditambah dengan kemuncak untuk memberi tekanan akan keruncingannya yang disebut dengan Mustaka.
b. Tidak dilengkapi dengan menara, seperti lazimnya bangunan masjid yang ada di luar Indonesia atau yang ada sekarang, tetapi dilengkapi dengan kentongan atau bedug untuk menyerukan adzan atau panggilan sholat. Bedug dan kentongan merupakan budaya asli Indonesia.
c. Letak masjid biasanya dekat dengan istana yaitu sebelah barat alun-alun atau bahkan didirikan di tempat-tempat keramat yaitu di atas bukit atau dekat dengan makam. 
Mengenai contoh masjid kuno dapat memperhatikan Masjid Agung Demak, Masjid Gunung Jati (Cirebon), Masjid Kudus dan sebagainya. Selain bangunan masjid sebagai wujud akulturasi kebudyaan Islam.







MENGANALISIS TIPE KEPRIBADIAN MASING-MASING BERDASARKAN TIPOLOGI MANUSIA MENURUT CLAUDIUS GALLENUS

Tipe kepribadian manusia menurut Claudius Gallenus ada 4, yaitu : 
  1. Sanguinikus, Orang-orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah (sangai) banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar (stemming dasar) orang demikian adalah riang dan optimis. Hal-hal yang positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri, gerak dan bicaranya banyak, dan mudah mengambil prakarsa. Sedangakan yang negatifnya, antara lain sifatnya mendatar, perasaanya tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur, dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam.
  2. Melancholikus,  Orang yang mempunyai tipe melankholikus memiliki banyak empedu hitam (melankhole) dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaanya kebalikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah mereka selalu ketakutan, perasaanya mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan sikapnya kurang bergairah. Segi positifnya adalah berhati-hati dalam tindakannya, konsekuen, mudah menepati janji, dan stabil jiwanya.
  3. Kholerikus, Orang yang bertipe kholerikus, dalam tubuhnya banyak terdapat empedu kuning (kholert), dengan perasaan dasarnya selalu merasa kurang puas. Segi-segi negatifnya lebih banyak daripada positifnya antara lain selalu gelisah, mudah emosional, mau menang terus atau menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang punya reserve atas perasaanya sendiri, kurang rasional, dan mudah tersinggung. Segi positifnya, perasaanya hebat dan kuat, kesukaran diatasi dengan energi yang berlebihan dan banyak prakarsa dalam usahanya
  4. Flegmatikus, Orang-orang tipe flegmatikus dalam tubuhnya terdapat banyak lendir dengan perasaan dasarnya tenang, netral, dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi positifnya, antara lain tidak banyak ketegangan perasaan, mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratur, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, antara lain perasaanya tidak begitu kuat, dingin hati, penyesuaian terhadap lingkungan selalu terlambat, pernannya reaktif atau pasif, menjemukan, dan bersikap agak konservatif.

        Dan dari tipe-tipe di atas, anda dapat menganalisa masing masing kepribadian. Dan saya sebagai penulis, menurut saya, saya termasuk kedalam tipe Flegmatikus. Dan dari beberapa teman saya, mereka pun sering mengatakan kalau muka saya tidak expresif, atau jika ada suatu hal yang mungkin mengejutkan bagi teman-teman saya, tapi saya tidak memberi respon yang sama seperti mereka. walaupun begitu bukan berarti saya tidak punya perasaan.  Karna sedatar apapun muka seseorang ketika di beritahu berita yang mengejutkan, pasti hatinya pun merespon, hanya saja tidak menampilkan perasaannya di wajahnya atau kata-kata.
     Dan, selain Flegmatikus, saya juga memiliki beberapa sifat dari tipe melankolikus, seperti sikap kurang bergirah dan sulit menyesuaikan diri.
       Tetapi pada dasarnya setiap orang itu memiliki sikap yang berbeda dan tidak hanya pada keempat tipe tersebut itu semua tergantung pada setiap pribadi masing-masing, bagaimana cara menjalankan hidup ini.